Anak Abah nang Manis

Anak Abah nang Manis
Nama mu hidup dalam hembusan pagi yg indah

Sabtu, 05 Maret 2016

pendalaman materi PAI, materi akidah



PENDALAMAN MATERI PAI
HASANAH/ 1402521328
A.  Materi tentang Akidah
B.  Analisis Materi
Dalam materi pembelajaran ini sudah tepat diterapkan kepada siswa madrasah aliyah karena pada umur-umur ini mengalami kegoncangan dalam beragama. Kadang-kadang sangat tekun menjalankan ibadah, tetapi pada waktu yang lain, enggan melaksanakannya, bahkan menunjukkan sikap seolah-olah anti agama. Kekecewaan yang dialami oleh remaja dalam kehidupan dapat membawa akibat terhadap sikapnya kepada agama. Sikap dan minat siswa terhadap masalah keagamaan dapat dikatakan sangat bergantung pada kebiasaan masa kecil dan lingkungan agama. Dengan demikian materi tersebut sudah tepat diberikan dalam membekali siswa untuk kehidupan sekarang dan masa yang akan datang.
Selanjutnya akan kita lakukan analisis secara detail, apakah materi tersebut sudah sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar, memang sudah sesuai, akan tetapi dalam uraian materi tersebut masih perlu penjelasan lagi. Pada materi akidah, pada awal materi dijelaskan pengertian makna akidah secara sederhana dan istilah, kemudian ditambah dengan berbagai pendapat dari beberapa para ahli. Sedangkan pada materi prinsip-prinsip akidah, tidak dapat dipahami bagian mana yang menjelaskan prinsip-prinsip akidah maka harus diperjelas sehingga dapat mengambil suatu kesimpulan setelah mempelajarinya. Ruang lingkup akidah sudah dapat dipahami dengan tepat, hanya perlu ditambahkan dalil-dalil sebagai penunjang baik berupa dalil aqli maupun dalil naqli pada pembahasan ruang lingkup akidah tersebut. Sedangkan pada setiap penjelasan materi sudah ada dimuat contoh-contoh. Metode peningkatan akidah dalam materi ini juga agak sulit dimengerti oleh siswa karena dalam uraian sebenarnya metode apa saja yang digunakan dalam meningkatkan akidah. Oleh karena itu, mungkin bagi siswa yang benar-benar mampu memahami secara dalam dapat mengambil suatu kesimpulan bahwa metode apa yang dijelaskan secara tersirat digunakan dalam meningkatkan akidah dalam kehidupan sehari-hari, sedangkan bagi siswa yang tidak suka membaca itu agak mengalami kesulitan. Kualitas akidah dalam kehidupan sudah cukup dipahami siswa dalam proses belajar, memang materi ini sudah sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar akan tetapi dalam uraian materi kadang kala masih kurang jelas. Namun apabila seorang guru memahami akan hal yang demikian itu, maka dapat ditunjang dengan berbagai sumber belajar sehingga materi dapat secara keseluruhan dikuasai oleh siswa. Dalam hal ini, apabila seorang guru hanya menggunakan satu buku dalam proses belajar mengajar dan tidak menambah pengetahuan yang lain, maka dalam proses evaluasi akhir belajar siswa akan mengalami kesulitan karena masih ada materi yang belum dijelaskan atau diketahui oleh siswa tersebut.
Demikian analisis terhadap materi  akidah  dalam hal ini seharusnya seorang guru menjelaskan dengan bahasa yang sederhana berdasarkan tingkat pemahaman setiap siswa. Kedua materi tersebut sudah dapat diberikan pada siswa aliyah karena berdasarkan pada perkembangan kemampuan berpikir formal, pada tahap ini sudah dialami oleh beberapa remaja pada usia 11- 14 tahun. Akan tetapi, tidak semua siswa dalam usia tersebut dapat mencapai kemampuan berpikir formal, perkembangan kemampuan formal juga dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Apabila siswa dalam kehidupan sehari-hari menambah informasi yang disimpan dalam otak, maka akan berpengaruh pada kemampuan berpikir reflektif. Kemudian banyaknya pengalaman dan latihan-latihan memecahkan masalah akan berpengaruh pada kemampuan berpikir proporsional. Pada setiap siswa adanya kebebasan berpikir akan berpengaruh pada keberanian seseorang dalam menyusun hipotesis-hipotesis yang radikal dan kebebasan menjajaki masalah secara komprehensif serta keberanian memecahkan masalah dan menarik kesimpulan yang baru dan benar.
C.  Metode pembelajaran
Dalam proses belajar mengajar pada materi Akidah pada siswa aliyah yang menggunakan metode ceramah, memang cocok karena permasalahan akidah tidak dapat secara langsung diterapkan kepada siswa sebelum menjelaskan terlebih dahulu dengan menggunakan bahasa dan kemampuan tingkat berpikir siswa dalam menerima materi tersebut. Tidak dapat seorang guru, ketika melakukan proses belajar mengajar dengan tidak memperhatikan kondisi psikologis dan lingkungan kehidupan siswa. Dengan demikian, sampaikan materi pembelajaran secara bertahap-tahap.
Sedangkan dalam metode tanya jawab pada materi tersebut dapat digunakan dalam pembelajaran akan tetapi terlebih dahulu mengetahui kesiapan belajar siswa, tipe belajar siswa. Kadang kala seorang guru tidak mengetahui bahwa siswa yang ini suka belajar dengan melihat, mendengar atau keduanya. Jadi kalau siswa tidak pandai bicara, mungkin hanya diam dengan tidak bertanya apabila ada kesempatan yang diberikan seorang guru kecuali seorang siswa yang memang pandai bicara, maka proses belajar hanya didominasi siswa tersebut saja. Dalam hal ini, menurut saya sebaiknya mulailah metode tanya jawab dengan menarik perhatian siswa secara keseluruhan, jangan gunakan bahasa yang terlalu mendalam. Setelah siswa mulai tertarik dalam pembicaraan tanya jawab tersebut, barulah materi diperdalam sesuai kemampuan daya pemahaman siswa.
Materi Akidah dapat menggunakan metode diskusi kelompok apabila sebelumnya siswa banyak menggali pengetahuan diberbagai sumber belajar, namun bila tidak ada pengetahuan yang cukup bagi siswa, maka sulit dilakukan diskusi kelompok. Kadang ada siswa yang hanya diam, berbeda dengan siswa yang memiliki pengetahuan dengan mudah melakukan diskusi. Menurut saya, metode diskusi kelompok dapat dilakukan apabila seorang guru merencanakan kegiatan tersebut secara matang dan menyediakan sumber belajar, juga memberikan motivasi kepada siswa untuk belajar setiap saat.
Metode inkuiri dapat juga digunakan dalam proses belajar mengajar, apabila jumlah siswa dalam kelas tidak terlalu banyak dan seorang guru memiliki waktu yang cukup, dalam hal ini memang bagus diterapkan dalam mengembangkan intelektual siswa, terjadi interaksi antar siswa, dan belajar untuk berpikir dan keterbukaan dengan siapapun. Menurut saya, cocok diterapkan pada materi tersebut, akan tetapi seorang guru hanya dapat melakukan pada kelompok siswa yang rata-rata memiliki kemauan dan kemampuan berpikir, tidak dapat dilakukan dengan siswa yang tidak ada kemauan dan kemampuan berpikir,  jadi seorang guru harus mengetahui tingkat kemampuan berpikir siswa terlebih dahulu. Sedangkan siswa dalam kelas belajar tidak semuanya sama kemampuan berpikirnya karena adanya perbedaan dari segi biologis, intelektual dan psikologis.
Metode pengamatan dalam proses belajar dapat dilakukan dengan mengajak siswa secara langsung pada lingkungan yang sesuai dengan materi tersebut, akan tetapi seorang guru terlebih dahulu dalam memberikan materi, siswa benar-benar memahami dengan benar dan tepat. Seorang guru harus dapat menghubungkan materi dengan berbagai contoh dilapangan atau kemungkinan lain. Namun dalam hal ini, seorang guru sudah dapat mengendalikan emosi siswa dengan benar.
Dari semua metode yang digunakan dalam materi Akidah  menurut saya yang tepat adalah metode yang dapat menyentuh perasaan dan pemikiran siswa dengan tahap: 1) mengajak siswa memperhatikan berbagai benda di alam, mengulang-ulang pelajaran yang lalu, dan menceritakan cerita yang ada hubungannya dengan materi. 2) seorang guru membacakan pelajaran dan menjelaskan kepada siswa. Kemudian mendiskusikan materi dengan cara yang dapat menyentuh hati sanubari siswa sehingga bisa siswa terima dengan puas. 3)  seorang guru harus dapat menghubungkan antara akidah yang telah siswa pelajari dan yang sedang dipelajari dengan kejadian-kejadian yang ada di masyarakat, agar dapat siswa membandingkan atau mencocokkan dengan akidah yang baru mereka pelajari. 4) seorang guru mengambil inti materi dari pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh siswa. Dalam hal ini, seorang guru juga mengajukan pertanyaan kepada siswa untuk mengetahui sejauh mana siswa dapat memahami materi yang diberikan.
D.  Evaluasi pembelajaran
Dalam evaluasi materi tentang akidah  ini tidak dapat di pahami sebagian siswa karena memerlukan pemahaman yang tepat, oleh karena itu lakukan evaluasi sesuai tingkat pikir siswa. Evaluasi ini juga tidak mencakup semua item-item indikator.
Pada evaluasi multiple choice akan dijabarkan bahwa pada item soal no 1, 2, 3, dan 5 sudah mencakup dalam pengertian akidah. Pada item soal no 6 dan 7 sudah mencakup dalam prinsip-prinsip akidah. Pada item soal no 8 memuat ruang lingkup akidah. Pada item soal no 9, 10, dan 13 mencakup dalam metode peningkatan akidah. Sedangkan pada item soal no 11, 12, 14, dan 15 mencakup dalam kualitas akidah dalam kehidupan.
Sedangkan jawaban singkat hanya memuat item soal no 1 dan 4 mencakup pengertian akidah. Pada item soal no 2 dan 3 mencakup pada prinsip-prinsip akidah, dan pada item soal no 5 memuat kualitas akidah dalam kehidupan.
 Evaluasi hanya berbentuk tes tertulis dengan jawaban singkat dan multiple choice. Menurut saya, evaluasi harus memuat tes tertulis yang  menggambarkan sejauh mana siswa menguasai materi, tes lisan dilakukan untuk mengetahui seberapa dalam pemahaman siswa dalam materi dan penilaian sikap dan perilaku siswa dilakukan untuk mengetahui  apakah siswa sudah dapat menerapkan materi dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam bentuk tes tertulis multiple choice dalam materi akidah no. 4 pada halaman 14 tidak ditemukan penjelasan tersebut, apabila seorang guru tidak menambah pengetahuan maka akan kesulitan nantinya siswa dalam menjawab soal tersebut.